I.
Manusia
dan keadilan
A.
Pengertiankeadilan
1.
Definisi keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar
teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf
Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20,
menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari
institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran". Tapi,
menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak
hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan
harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh
dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi
teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari
keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri
tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada
tempatnya.
2.
Contoh keadilan
Seorang Maling ayam dengan Koruptor yang mengambil
uang rakyat banyak seharusnya mempunyai penegasan hukum atau hukuman yang
sesuai dengan perbuatannya, tidaklah sama.
B.
Keadilan sosial
1.
Menjelaskan satu sila dalam sila yang ada
hubungannya dengan keadilan sosial
Makna dan Arti Pancasila Sila Ke lima
Sila ke-5 berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia” memiliki Lambang Padi dan kapas.
Pada umumnya nilai pancasila digali oleh nilai nilai
luhur nenek moyang bangsa Indonesia termasuk nilai keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia. Karena digali oleh nilai nilai luhur bangsa Indonesia
pancasila mempunyai kekhasan dan kelebihan, sedangkan Prinsip keadilan yaitu
berisi keharusan/tuntutan untuk bersesuaian dengan hakikat adil (Sunarjo
Wreksosuharjo,2000:35).
Dengan sila ke lima ini, manusia menyadari hak dan
kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan
masyarakat Indonesia.
2.
Lima wujud keadilan sosial yang terperinci dalam
perbuatan
·
Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotong royongan.
·
Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
·
Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang
memerlukan
·
Sikap suka bekerja keras.
·
Sikap menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
3.
Delapan jalur pemerataan yang merupakan asas
keadilan
·
Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat
banyak, khususnya pangan, sandang dan papan.
·
Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan
pelayanan keselamatan.
·
Pemerataan pembagian pendapatan.
·
Pemerataan kesempatan kerja.
·
Pemerataan kesempatan berusaha.
·
Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam
pembagunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
·
Pemerataan penyebaran pembangunan di wilayah
tanah air.
·
Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
4.
Macam-macam keadilan
·
Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan
substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang
menurut sifat dasarnya paling cocok baginya. Pendapat Plato itu disebut
keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
·
Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana
bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama
secara tidak sama.
·
Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban
masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu
merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang
bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan
menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
C.
Kejujuran
1.
Pengertian kejujuran
Jujur bermakna keselarasan antara berita
dengankenyataan yang ada. Jadi, kalau suatu berita sesuai dengankeadaan yang
ada, maka dikatakan benar atau jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan dusta.
Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada
perbuatan, sebagaimana seorang yangmelakukan suatu perbuatan, tentu sesuai
dengan yang ada pada batinnya.
2.
Hakekat kejujuran
"Ash-Shadiq (orang yang jujur) adalah orang yang tidak
mempedulikan tentang kemungkinan keluarnya segala ukuran dalam hati orang lain
demi menjaga kebaikan di dalam hatinya sendiri, dan tidak menyukai jika harus
menampakkan kebaikan amalnya meskipun sebesar biji dzarrah, dan dia tidak
enggan jika orang lain harus mengetahui keburukan dari amal perbuatannya."
(Imam Harits Al-Muhasibi).
D.
Kecurangan
1.
Pengertian kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak
jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau
kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau,
orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh
keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi
serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar
dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila
masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
2.
Sebab-sebab orang melakukan kecurangan
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan.
Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek
ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik.
E.
Pemulihan nama baik
1.
Pengertian nama baik
Nama
baik bukan sekedar sebuah nama, tapi nama baik adalah sesuatu yang perlu
dipertahankan dan dijaga. Sekali ternoda atau tercemar akan sulit
memulihkannya.
2.
Hakekat pemulihan nama baik
Apabila ingin memulihkan nama baik yang sudah tercemar, sebaik
kita melakukan perilaku yang positif, dan tingah laku yang sopan dan satun.
Selain itu kita harus bertobat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berjanji tidak
mengulangi perbutan yang dapat mencemarkan nama baik.
F.
Pembalasan
1.
Pengertian pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. reaksi
itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku
yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
2.
Penyebab pembalasan
Pembalasan terjadi karena adanya sesuatu kesalahpahaman atau
tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, maka antara satu kubu dengan kubu
yang lain menimbulkan rasa dendam yang sama dengan perlakuan yang sejenis.
3.
Contoh pembalasan
Dalam suatu pekerjaan adanya rasa saling kecemburuan antar
karyawan yang dimana hal itu secara tidak langsung mengambil objek yang di
kerjakan, maka dari semua itu akan timbul di dalam dirinya yang hanya
mementingkan objek itu sendiri, artinya suatu pembalasan terjadi karena adanya
seorang yang memulai secara curang/licik, maka pihak yang bersangkutan akan
memulai pembalasannya dari apa yang sudah di ambil.
II.
Manusia dan
pandangan hidup
A.
Pengertian pandangan hidup dan ideologi
1.
Definisi pandangan hidup
Pandangan Hidup adalah pendapat atau pertimbagan yanag dijadikan
pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia..
Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
2.
Macam-macam sumber pandangan hidup
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi
pandangan hidup dapat diklisifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3
macam :
·
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu
pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
·
Pandangan hidup yang berasal dari ideologi
yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara
tersebut.
·
Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan
hidup yang relatif kebenarannya.
3.
Definisi ideologi
Ideologi adalah ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan
oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan
"sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang
komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan
Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan
beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang
diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama
di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran
normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar
pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep
ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti
sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang
eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).
4.
Sebut dan jelaskan dua hak ideologi
·
Ideologi Terbuka bersifat inklusif, tidak
totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang.
Ideologi terbuka hanya berada dalam sistem pemerintahan yang demokratis.
Ideologi terbuka merupakan ideologi yang hanya berisi suatu orientasi dasar,
sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik
selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang
berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat
ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis.
·
Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan
dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan
sosial, yang dinyatakan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi,
melainkan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh
dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain.
B.
Cita-cita
1.
Pengertian cita-cita
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa
depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi
sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang
menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang
dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas
dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator
pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia
adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk
melangkah maju.
2.
Menuliskan satu contoh cita-cita
“Cita-citaku ingin jadi professor, cita-citaku ingin jadi
presiden….” (salah satu kalimat dari syair lagu Ria Enes).
C.
Kebajikan
1.
Pengertian kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan
pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan
norma-norma agama dan etika.
2.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku
seseorang
·
Faktor Genetik atau Faktor Endogen
Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal
untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik
berasal dari dalam diri individu (endogen).
D.
Usaha atau perjuangan
1.
Pengertian usaha
Bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus
menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan.
2.
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik
·
Mengenal
·
Mengerti
·
Menghayati
·
Meyakini
·
Mengabdi
·
Mengamankan
III.
Manusia dan
tanggung jawab
A.
Pengertian tanggung jawab
Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah, keadaan
wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus
umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menaggung, memikul,menanggung segala
sesuatunya,dan menanggung akibatnya.
B.
Jenis-jenis tanggung jawab dan contohnya
·
Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri : yakni
menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan
masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Contoh : Rudi membaca
sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan, tetap juga ia
lengah, dan terperosok ke sebuah lubang. kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya
sendiri akan kejadiaan itu. Ia harus beristirahat dirumah beberapa hari.
Konsekwensi tinggal dirumah beberapa hari merupakan Tanggung Jawab sendiri akan
kelengahannya.
·
Tanggung Jawab terhadap Keluarga : Keluarga
Merupakan masyarakat kecil. setiap anggota Keluarga wajib bertanggung jawab
kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan
kehidupan. Contoh : Seorang ayah Bertanggung Jawab terhadap keluarganya dengan
Mencari Nafkah agar anak dan Istrinya dapat Hidup Bahagia, sehat, tentram, dan
Hidupnya dapat Terpenuhi .
·
Tanggung Jawab terhadap Masyarakat : Pada
hakekatnya Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan Manusia lain. dengan demikian
manusia merupakan anggota Masyarakat yang tentunya mempunyai rasa Tanggung
Jawab agar dapat melangsungkan hidupnya dalam Masyarakat tersebut. Contoh :
Seorang RT harus bertanggung Jawab menyelesaikan masalah apabila anggotanya /
warganya mengalami Perselisihan dengan warga lain.
·
Tanggung Jawab kepada Bangsa / Negara : Bahwa
setiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir,
berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau
ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya
sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab
kepada Negara. Contoh : Dalam Novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis,
Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang
milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula
dipertanggung jawabkan kepada pemerintah.
·
Tanggung Jawab terhadap Tuhan : Tuhan
Menciptakan manusia di Bumi ini bukanlah tanpa Tanggung Jawab, melainkan untuk
mengisi kehidupan manusia agar bertanggung Jawab langsung terhadap Tuhan.
sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang
dituangkan dalam berbagai kitab Suci melalui berbagai macam Jenis Agama.
Menerima hukuman diakhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup
di Dunia ini. Contoh : seorang Birawati dengan Ikhlas tidak menikah selama
hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan
Hukum-Hukum yang ada pada Agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya
mengabdi diri kepada Tuhan demi rasa Tanggung Jawabnya. Dalam rangka memenuhi
Tanggung Jawab ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat Manusia pada umumnya yang
seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian
tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
C.
Pengertian pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang,
hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu
pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari
penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
D.
Macam-macam pengabdian
·
Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha Esa
·
Pengabdian kepada masyarakat
·
Pengabdian kepada raja
·
Pengabdian kepada negara
·
Pengabdian kepada harta
·
Pengabdian kepada keluarga
E.
Contoh pengabdian dalam kedupan sehari-hari
Salah satu contoh pengabdian dalam kehidupan sehari-hari yaitu
sebagai mahasiswa turut belajar dengan tekun. Itu merupakan cara pengabdian
yang sederhana kepada negara dan Menaati dan turut serta membangun bangsa agar
menjadi bangsa yang lebih baik.
F.
Pengertian pengorbanan
Pengorbanan adalah pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral
yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian.
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa
ada transaksi, kapan saja diperlukan.
G.
Macam-macam pengorban
·
Pengorbanan harta benda
·
Pengorbanan pikiran
·
Pengorbanan perasaan
·
Pengorbanan tenaga
H.
Akibat dari pengorbanan
Akibat yang di timbulkan dari sebuah pengorbanan adalah sautu
hasil yang di harapkan seseorang setelah melakukan hal yang mulia. Hasil ini
biasanya bersifat positif dan membuat orang merasa hutang budi kepada orang
yang berkorban. Hutang budi ini biasanya sulit untuk di lupakan seseorang dan
akan selalu teringat pengorbanan oarang yang berkorban.
I.
Contoh pengorbanan
Seorang pejuang kemerdekaan rela berkorban mengusir penjajah demin
negara yang di cintainya meskipun nyawa menjadi taruhannya. Bila dilihat
seorang pejuang hidupnya pas-pasan bahkan tidak jarang hidup dibawah garis
kemiskinan.