1. Pertumbuhan Penduduk
a)
Menuliskan Perkembangan Penduduk Dunia Dalam Tabel dari Tahun 2009 – 2014
b) Faktor
Demografi yang Mempengaruhi Perkembangan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di dunia ini makin
cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek
kehidupan yang meliputi aspek sosial,
ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya.
Dengan begitu, maka bertambahlah sistem
mata pencaharian hidup menjadi lebih kompleks.
Secara umum ada tiga faktor utama
demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk,
di antaranya sebagai berikut :
1)
Kelahiran (fertilitas) adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan
jumlah anak
yang
dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil
produksi yang
nyata dari
fekunditas seorang wanita.
Berikut ini penjelasan mengenai
pengukuran fertilitas :
a. Pengukuran fasilitas tahunan
adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan
jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran
fertilitas tahunan
adalah :
-
Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya
kelahiran hidup pada
satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
-
Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah
kelahiran hidup
per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada
tahun tertentu.
-
Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate)
adalah perhitungan
tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
-
Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order
specific fertility
rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi
oleh wanita
pada umur dan tahun tertentu.
b. Pengukuran
fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang
dilahirkan oleh
seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.
Adapun ukurannya
adalah :
-
Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki
dan perempuan
jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa
reproduksinya
dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri
masa
reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode
waktu tertentu.
-
Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan
oleh 1000
perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang
perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2) Kematian (mortalitas) adalah
ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang
spesifik pada suatu populasi.
Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah
satuan kematian per 1000 individu
per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti
pada populasi 100.000 terdapat 950
kematian per-tahun.
3) Perpindahan (migrasi) adalah
peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak
kasus organisme bermigrasi untuk mencari
sumber cadangan makanan yang baru untuk
menghindari kelangkaan yang mungkin
terjadi karena datangnya musim dingin
atau karena over populasi.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertalitas penduduk :
a. Faktor demografi, antara lain adalah :
- Struktur umur.
- Struktur
perkawinan.
- Umur kawin
pertama.
- Paritas.
- Disrupsi
perkawinan.
- Proporsi yang
kawin
b. Faktor non demografi, antara lain adalah :
- Keadaan ekonomi
penduduk.
- Perbaikan status
perempuan.
- Tingkat
pendidikan.
- Urbanisasi dan
industrialisasi.
c) Rumus Tingkat Kematian Kasar dan Khusus
Rumus
Tingkat Kematian Kasar
Angka
Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000
penduduk
pada pertengahan tahun tertentu (Data Statistik Indonesia-Angka Kematian
Kasar
Rumus), di suatu wilayah tertentu. Ada pun rumusnya sebagai berikut :
Rumus : CDR
= D/P x K
Dimana :
CDR = Crude
Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah
kematian (death) pada tahun tertentu.
P = Jumlah
penduduk pada pertengahan tahun tertentu.
K = Bilangan
konstan 1000.
Umumnya data
tersedia adalah ”jumlah penduduk pada satu tahun tertentu” maka jumlah
dapat
sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan,
maka
rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.
Rumus
Tingkat Kematian Khusus
Angka
kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) yaitu angka yang
menunjukkan
banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu
dalam waktu
satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian pada umur tertentu dibagi
dengan
jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun dan dikalikan dengan
konstanta
yang biasanya bernilai 1000.
Rumus :
ASDRx = Dx/Px x 1000
Dimana :
ASDRx =
Angka Kematian khusus umur tertentu (x).
Dx = Jumlah
Kematian pada umur tertentu selama satu tahun.
Px = Jumlah
Penduduk pada umur tertentu.
1000 =
Konstanta (k).
d) Pengertian Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk
menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi
internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain,
migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah
(negara) ke daerah (negara) lain. Arus migrasi ini berlangsung sebagai
tanggapan terhadap adanya perbedaan pendapatan antara kota dan desa. Namun,
pendapatan yang dimaksud bukanlah pendapatan aktual, melainkan penghasilah yang
diharapkan (expected income). Kerangka skematik ini merupakan aplikasi dari
model dekskripsi Todaro mengenai migrasi. Premis dasar yang dianut dalam model
ini adalah bahwa para migran mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar
tenaga kerja yang tersedia bagi mereka disektor pedesaan dan perkotaan, serta
memilih salah satunya yang dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan.
Besar kecilnya keuntungan yang mereka harapkan diukur berdasarkan besar
kecilnya selisih antara pendapatan riil dari pekerjaan di kota dan di desa,
angka tersebut merupakan implementasinya terhadap peluang migran untuk
mendapatkan pekerjaan dikota.
e) Macam-Macam Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat
yang satu ke tempat yang lain.
Pertama, Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
- Imigrasi
adalah masuknya penduduk ke suatu negara.
- Emigrasi
adalah keluarnya penduduk ke negara lain.
- Remigrasi
adalah kembalinya penduduk ke negara
Kedua, Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
- Urbanisasi
adalah dari Desa ke Kota
- Transmigrasi
adalah dari Pulau ke Pulau.
- Ruralisasi
adalah dari Kota ke Desa.
- Evakuasi
adalah dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman.
f) Proses Migrasi
Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka
banyak orang/penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah
ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya.
Proses migrasi pun punya cara yaitu :
- Proses
migrasi ia menetap di suatu wilayah.
- Proses
migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali
lagi ke wilayah tempat asalnya.
- Hanya
sekedar berlibur diwilayah itu.
Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara
tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik
sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa
melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah
yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.
Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun
menjadi sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang
lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali
imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada
kota asalnya. Semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka
makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan terjadi dan susah menanganinya
dikarenakan susahnya mendata para imigran.
g) Akibat Migrasi
Dampak migrasi penduduk baik internal atau nasional
maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak positif dan
negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan.
1. Dampak
positif migrasi Internasional, antara lain :
a. Dampak positif
imigrasi
- Dapat
membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.
- Adanya
penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan.
- Adanya
pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
- Dapat
menambah rasa solidaritas antar bangsa.
b. Dampak positif
emigrasi
- Dapat
menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing.
- Dapat
mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang
yang belajar ke luar negeri dan
kembali ke negara asalnya.
- Dapat
memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain.
2. Dampak
positif migrasi Nasional antara lain :
a. Dampak postif
transmigrasi
- Dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran.
- Dapat
memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi.
- Dapat
mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya.
- Dapat
meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa
sawit, karet, coklat dan lain-lain.
- Dapat
mempercepat pemerataan persebaran penduduk.
b. Dampak positif
urbanisasi
- Dapat
memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.
- Mengurangi
jumlah pengangguran di desa.
- Meningkatkan
taraf hidup penduduk desa.
- Kesempatan
membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas.
- Perekonomian
di kota semakin berkembang.
3. Dampak
negatif migrasi Internasional, antara lain :
a. Dampak negatif
Imigrasi
- Masuknya
budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
- Imigran
yang masuk ada kalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang
baik seperti pengedar narkoba,
bertujuan politik, dan lain-lain.
b. Dampak negatif
emigrasi
- Kekurangan
tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan.
- Emigran
tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
h) Tiga Jenis Struktur Penduduk
1. Piramida
Penduduk Muda adalah piramida yang menggambarkan komposisi penduduk
dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih
besar
daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada
negara-negara yang
sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.
2. Piramida
Stationer adalah piramida yang menggambarkan keadaan penduduk
yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran
tidak begitu
tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk sistem ini terdapat pada
negara-negara
yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
3. Piramida
Penduduk Tua adalah piramida yang menggambarkan adanya penurunan
tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil
sekali. Apabila
angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bisa
kekurangan
penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah
Jerman,
Inggris, Belgia dan Perancis.
i) Bentuk
Piramida Penduduk
Jenis-jenis piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu
piramida penduduk muda (ekspansive), piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk
tua (konstruktif).
1. Piramida
Penduduk Muda (Expansive)
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan
angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk
yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok
umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya
Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
2. Piramida Penduduk
Stasioner
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian
yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
3. Piramida
Penduduk Tua (Constructive)
Suatu wilayah
memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang
rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit
dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah
maju, misalnya Amerika Serikat.
2) Kebudayaan & Kepribadian
a. Pertumbuhan dan
Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
- Zaman
Batu Tua
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun
permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam. Kapak genggam semacam
itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India),
tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia
pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil
bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir
sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera,
Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan
berlanjut ke Filipina.
Kapak-kapak tersebut diasah sampai mengkilap dan diikat pada
tangkai kayu dengan menggunakan rotan. Sebagai tambahan seiring persebaran
kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yang merupakan induk
dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia dan Samudera
Pasifik. Karena perkembangannya muncul bahasa melayu yang nantinya di negara
Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia.
- Zaman
Batu Muda
Pada zaman batu muda memiliki ciri-ciri seperti : mulai
menetap dan membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani, dan
berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki
kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke
dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat
senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat
lain yang mereka perlukan.
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung
Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di
Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan
kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
Hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini
adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman Hindu telah
mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya dan penting bagi perkembangan
kebudayaan Indonesia selanjutnya.
b. Kebudayaan Hindu,
Bhuda dan Islam
- Kebudayaan
Hindu & Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia
di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan
kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke
Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme, sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam
masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau
Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun
budhisme masng-masing menghasilkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi
dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra,
seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di
Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut,
Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dan lain-lain.
Beberapa pendapat/hipotesa yaitu antara lain :
Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof. Dr. Ir. J. L. Moens
berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria
atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India
abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke
Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr. N. J. Krom,
berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang
datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah
dengan orang Indonesia.
Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J. C. Vanleur
berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana
karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab
suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan
Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama
Hindu ke Indonesia.
- Kebudayaan
Islam
Abad ke 15 dan 16 agama islam telah dikembangkan di
Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik
penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama
Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada
wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam
ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke
Indonesia tidak secara paksa. Melainkan dengan cara baik-baik, di samping itu
disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut,
berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan
kewibawaan Majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara-negara
yang dimaksud adalah Negara Malaka di Semenanjung Malaka, Negara Aceh di ujung
Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa
Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan
negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan
golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan
menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumatera Barat, dan Pesisir Kalimantan.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar